Sabtu, 12 Maret 2011

Spasiaes Hewan Baru

1. Spesies Hiu Baru "Ghost Shark"

Spesies baru hiu, "Eastern Pacific black ghostshark (Hydrolagus melanophasma)" berhasil diidentifikasi oleh para tim riset, termasuk Akademi Research Associates, David Ebert dan Douglas J. Long.
September yang lalu hiu tersebut diklasifikasikan sebagai spesies baru. Ini merupakan spesies baru genus Hydrolagus (bahasa latin dari water rabit), karena struktur giginya yang mirip kelinci. Sebenarnya hiu ini pertama kali ditemukan tahun 1960an, namun karena klasifikasi taksonomi makhluk ini belum jelas maka belum diberi nama dan belum diklasifikasi. September lalu akhirnya hiu ini digolongkan sebagai Hydrolagus melanophasma (hantu hitam).
Hiu ini ditemukan di pantai California Selatan. Sejauh ini hanya 9 hiu yang berhasil ditangkap. Hiu ini termasuk golongan ikan paling misterius yang masih hidup sampai sekarang.
Peneliti mengatakan telah mendapat foto binatang seukuran tikus itu, dengan kamera perangkap di hutan Boni-Dodori sepanjang pantai timur laut Kenya, saat mereka meneliti keanekaragaman hayati.
2. Tikus gajah raksasa

 
"Ini diyakini menjadi spesies raksasa baru, atau dikenal sebagai tikus gajah kesturi (Macroscelidea)," konservasionis dari Zoological Society of London dan ilmuwan Kenya Wildlife Services (KWS) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Saat sampel DNA telah dikumpulkan, kami akan melakukan analisis genetik yang diperlukan untuk menentukan apakah ini memang spesies baru tikus gajah," ujar Galen Rathbun dari Akademi Ilmu Pengetahuan California.
Hewan itu lebih mirip gajah dan bukannya tikus, meskipun ukuran kecil dan mendapatkan nama karena hidungnya yang panjang dan fleksibel untuk menggapai makanan.



Cumi-cumi pelangi

3. Cumi-cumi pelangi
Para ilmuwan menemukan spesies baru cumi-cumi di Samudra Hindia. Penemuan itu dilaporkan International Union for the Conservation Nature Senin kemarin (15/11/10). Species cumi itu sendiri termasuk dalam famili chiroteuthid.
Spesies yang ditemukan memiliki ukuran panjang sekitar 70 cm serta memiliki organ yang mampu memancarkan cahaya untuk menakuti mangsanya. Menurut laporan IUCN, spesies itu ditemukan di bagian dasar laut yang terjal.
Sejauh ini, telah ditemukan sejumlah 70 spesies cumi-cumi dalam ekspedisi tersebut. Keseluruhan spesies cumi-cumi itu mewakili 20 persen dari spesies cumi-cumi yang ada di dunia.
"Selama 10 hari ini, para ilmuwan bekerja dengan mikroskop untuk mengidentifikasi berbagai jenis ikan, cumi dan makhluk laut menarik lainnya," ungkap Alex Rogers, ahli biologi kelautan dari Zoological society of London.
Carl Gustaf Lundin, Pemimpin IUCN Global Marine Programme mengatakan bahwa penemuan spesies baru ini tidak hanya akan memuaskan para ilmuwan yang bekerja di lapangan. ""Penelitian ini juga berguna bagi pengelolaan ekosistem di Samudra Hindia serta ekosistem laut dalam secara global."
 Penemuan spesies cumi-cumi itu merupakan bagian dari ekspedisi penelitian menggunakan kapal riset yang tahun lalu mengarungi Samudra Hindia untuk mengumpulkan sejumlah 7000 sampel makhluk hidup hingga kedalaman 1200 meter.

0 komentar:

Posting Komentar

Space Banner

ads ads ads ads

Flag counter

free counters

Buang-buang

Eartquakes and Stunami

Template by:

Free Blog Templates